Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data keuangan dan akuntansi yang digunakan oleh pengambil keputusan.
Alasan mempelajari Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, SIA digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Aset yang dimiliki organisasi tersebut, Menyiapkan data data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan.
Peran SIA dapat menambah nilai Organisasi dengan menunjukkan
bahwa SIA adalah aktivitas pendukung. SIA dapat menambah nilai bagi organisasi
dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar kelima
aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan
efisien.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) & Strategi
Korporat adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi
finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan
pihak ekstern.
Kata kunci : Sistem Informasi Akunansi, Rantai Nilai, Stategi
Korporat
1.
PENDAHULUAN
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem formal yang utama dalam kebanyakan perusahaan. Sistem informasi formal adalah suatu sistem yang menjelaskan secara tertulis tentang tanggung jawab pembuatan informasi. Kejadian financial yang terjadi dikomunikasikan melalui sistem informasi akuntansi pada pihak yang berkepentingan berupa laporan-laporan kegiatan. Pada perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba, penjualan merupakan kegiatan utama untuk mencapai tujuan utama. Dalam rangka menunjang kegiatan penjualan, seorang manajer sangat berkepentingan atas informasi yang berkaitan dengan penjualan, untuk menyajikan informasi mengenai penjualan sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan lebih lanjut. Tujuan dari sistem akuntansi adalah untuk memperbaiki pengendalian intern dan untuk memperbaiki informasi yang lebih baik, disamping untuk mengurangi biaya tata usaha atau biaya administrasi, dan untuk menentukan pelaksanaan proses produksi agar lebih mudah menjalankan perencanaan dan mencegah pelaksanaan operasional perusahaan yang kurang sehat. Sistem akuntansi juga merupakan alat control perusahaan dalam menyelamatkan harta kekayaan perusahaan.
2.
PEMBAHASAN
2.1
Apa itu SIA ?
Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah
sistem yang mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data keuangan dan akuntansi
yang digunakan oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi merupakan sistem
yang umumnya berbasis komputer dan metode untuk melacak kegiatan akuntansi
dalam hubungannya dengan sumber daya teknologi informasi. Hasil laporan-laporan
keuangan dapat digunakan secara internal oleh manajemen atau secara eksternal
dengan pihak lain yang berkepentingan seperti investor, kreditur dan otoritas
pajak. Sistem informasi akuntansi dirancang untuk mendukung semua fungsi
akuntansi dan berbagai kegiatan termasuk auditing, akuntansi keuangan &
pelaporannya, manajerial/ manajemen akuntansi dan pajak. Yang paling banyak
mengadopsi sistem informasi akuntansi adalah audit dan modul pelaporan
keuangan.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah
organisasi antara lain:
1. Mengumpulkan
dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses
data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambila keputusan
3. Melakukan
kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
2.2
Alasan Mempelajari SIA
Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan SIA digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Aset yang dimiliki organisasi
tersebut. Menyiapkan data data keuangan dan non keuangan untuk menjadi
informasi yang akurat guna pengambilan keputusan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari
SIA :
1. Bagaimana
mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas organisasi/perusahaan.
2. Bagaimana
caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi pengambila keputusan
3. Bagaimana
caranya menjamin realbilitas, keakuratan dan kecepatan data dan informasi yang disajikan
2.3
Peran SIA dalam Rantai Nilai (Value Chain)
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas
utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para
pelanggannya, yaitu:
1. Inbound
logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan
masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang
dijualnya.
2. Operasi
(operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau
produk yang sudah jadi.
3. Outbond
logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang
sudah jadi ke para pelanggan.
4. Pemasaran
dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan
organisas
5. Pelayanan
(service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung
(support activities) yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut
dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
1. Infrastruktur
perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum, dan
administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi. SIA
adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.
2. Sumber
daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan,
pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
3. Teknologi merupakan aktivitas yang
meningkatkan produk atau jasa. Contoh: penelitian dan pengembangan, investasi
dalam teknologi informasi yang baru, pengembangan Website, dan desain produk.
4. Pembelian
(purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahan mentah,
suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas utama.
Bagaimana
SIA dapat menambah nilai bagi Organisasi ?
Model rantai nilai menunjukkan bahwa SIA adalah
aktivitas pendukung. SIA dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara
memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar kelima aktivitas utama
rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. SIA yang
dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:
1. Memperbaiki
kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa.
2. Memperbaiki
efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi
jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.
3. Memperbaiki
pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan
memberikan informasi dengan tepat waktu.
4. Berbagi
pengetahuan. SIA yang dirancang dengan baik bisa mempermudah proses berbagi
pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi
perusahaan, dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif.
SIA yang dirancang dengan baik juga dapat membantu
meningkatkan laba organisasi dengan memperbaiki efisiensi dan efektivitas
rantai persediaannya. Contoh: dengan mengijinkan para pelanggan secara langsung
mengakses sistem persediaan dan order penjualan milik perusahaan, biaya
aktivitas penjualan dan pemasaran dapat dikurangi. Selanjutnya, apabila akses
seperti itu mengurangi biaya yang ditanggung para pelanggan dan waktu
pemesanan, baik tingkat penjualan dan perolehan pelanggan akan meningkat. Tentu
saja, dengan membuat sistem informasi antar-organisasi seperti itu akan
menimbulkan kekhawatiran baru mengenai sistem pengendalian yang harus
dibicarakan. Hal ini juga membutuhkan peningkatan keandalan dan keakuratan data
SIA.
Data Dan Informasi
Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan,
simpan dan proses dengan sistem informasi. Terdapat 3 jenis data yang perlu
dikumpulkan untuk aktivitas apa pun, yaitu: fakta-fakta tentang kejadian itu
sendiri (contoh yang berkaitan dengan kejadian penjualan, seperti tanggal
penjualan; jumlah total penjualan), sumber daya yang dipengaruhi oleh kejadian
tersebut (contoh yang berkaitan dengan sumber daya yang dijual, seperti
identitas barang atau jasa, jumlah yang dijual, harga per unit), dan para
pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut (contoh yang berkaitan dengan para
pelaku yang terlibat di dalam penjualan, seperti identitas pelanggan, dan
penjual produk).
Setelah data dikumpulkan, merupakan tugas SIA untuk
mengubah berbagai fakta tersebut agar dapat digunakan untuk membuat keputusan.
Jadi, informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan
arti.
2.4
SIA& Strategi Korporat
adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi
finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan
pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem
Informasi.
Karakteristik
SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA
melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang
pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani
data rinci
4. Berfokus
historis
5. Menyediakan
informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
1. Mengumpulkan
dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses
data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
3. Melakukan
kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
4. Subsistem
Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem
Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
1. Sistem
pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
2. Sistem
buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan
laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
3. Sistem
pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan
keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai
transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi
biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya
adalah :
1. SIA
mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi keuangan
2. SIM
mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
semua tipe informasi
Sebuah
Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
1. Menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama
pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan
kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
3. Meningkatkan
efisiensi
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan
keputusan
5. Meningkatkan
sharing knowledge
6. Menambah
efisiensi kerja pada bagian keuangan
2
komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
1. Spesialis
Informasi
2. Akuntan
Contoh
Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
1. Bagian
pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran
produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa
perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
2. Bagian
SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan
dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah
diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian
pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa
tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari
contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis
modern yaitu :
1. Pentingnya
komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan
SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil
keputusan.
Informasi
Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2,
yaitu :
1. Informasi
Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak
extern
2. Informasi
Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
STRATEGI
KORPORAT
Strategi perusahaan atau organisasi merupakan suatu
wilayah kajian yang selalu menarik untuk dicermati. Begitu banyak pendekatan
yang dilakukan, mulai dari sangat kuantitatif sampai pada belajar dari
pengalaman sukses seseorang atau suatu perusahaan (best practices).
Setidaknya, terdapat dua aliran besar yang dijadikan
landasan pembahasan strategi perusahaan, yaitu kajian tentang strategi-strategi
utama (grand strategies) dan strategi-strategi generik (generic strategies).
Strategi utama merupakan seperangkat alternatif strategi perusahaan yang secara
umum dijadikan ‘patokan’ dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh suatu
perusahaan. Sedangkan strategi generik ada dua, yaitu: Porter’s generic
strategies dan Glueck’s generic strategies, nama penulis yang mengintrodusir
masing-masing.
Tulisan ini pada dasarnya akan memiliki tiga pokok
bahasan, yaitu: (1) Strategi Generik Porter, (2) Strategi Generik Glueck, (3)
Strategi Utama, dan (4) Efektivitas Industri vs Posisi Kompetitif.
1. Strategi
Biaya Rendah (cost leadership)
Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan
pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya
per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan
kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price
sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi
perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan
yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement, ketika konsumen tidak
(terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan
pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan
tawar-menawar yang signifikan.
Terutama dalam pasar komoditi, strategi ini tidak
hanya membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga yang terjadi
tetapi juga dapat menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan harga
dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan
stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya.
Sumber dari keefektifan biaya (cost effectiveness) ini bervariasi. Termasuk di
dalamnya adalah pemanfaatan skala ekonomi (economies of scale), investasi dalam
teknologi yang terbaik, sharing biaya dan pengetahuan dalam internal
organisasi, dampak kurva pembelajaran dan pengalaman (learning and experience
curve), optimasi kapasitas utilitas, dan akses yang baik terhadap bahan baku
atau saluran distribusi. Pada prinsipnya, alasan utama pelaksanaan strategi
integrasi ke hulu (backward integration), ke hilir (forward integration),
maupun ke samping (horizontal integration) adalah untuk memperoleh berbagai
keuntungan dari strategi biaya rendah ini. Biasanya strategi ini dijalankan
beriringan dengan strategi diferensiasi. (Lihat David, 1998; Fournier dan
Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah,
sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber
daya (resources) dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika
dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan
modal, trampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang
ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan
dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan mengendalikan
biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan
target (alokasi insentif berbasis hasil). (Umar, 1999).
2. Strategi
Pembedaan Produk (differentiation)
Strategi Pembedaan Produk (differentiation),
mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar
yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini
memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari
konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar,
tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman
kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari
produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan,
fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan
merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan
kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam
pengambilan keputusannya (price insensitive).
Perlu diperhatikan bahwa terdapat berbagai tingkatan
diferensiasi. Diferensiasi tidak memberikan jaminan terhadap keunggulan
kompetitif, terutama jika produk-produk standar yang beredar telah (relatif)
memenuhi kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing dapat melakukan
peniruan dengan cepat. Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada
produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing.
Resiko lainnya dari strategi ini adalah jika
perbedaan atau keunikan yang ditawarkan produk tersebut ternyata tidak dihargai
(dianggap biasa) oleh konsumen. Jika hal ini terjadi, maka pesaing yang
menawarkan produk standar dengan strategi biaya rendah akan sangat mudah
merebut pasar. Oleh karenanya, dalam strategi jenis ini, kekuatan departemen
Penelitian dan Pengembangan sangatlah berperan.
Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan
produk diterapkan perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing
(competitive advantage) terhadap para pesaingnya pada semua pasar. (Lihat
David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980
dan 1985).
Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus
dipenuhi ketika perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan strategi ini, yaitu:
bidang sumber daya (resources) dan bidang organisasi. Dari sisi sumber daya
perusahaan, maka untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan
yang tinggi dalam hal: pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan
produk (product engineering), riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi, dan
ketrampilan kerja. Sedangkan dari sisi organisasi, perusahaan harus kuat dan
mampu untuk melakukan: koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, merekrut
tenaga yang berkemampuan tinggi, dan mengukur insentif yang subyektif di
samping yang obyektif. (Umar, 1999)
3. Strategi
Fokus (focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan
bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini
ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan
dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh
harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan besar
–, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik
lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk.
Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas
dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi
kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya
besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik,
dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai
keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut).
Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu
kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya
perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu
kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk
— barang atau jasa — tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen
secara baik, excellent delivery. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton,
1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
3.
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah Kumpulan sumber daya yang di rancang
untuk mentranformasikan data menjadi informasi. Informasi di komunikasikan
keberagam pemakai. Kita mengunakan istilah sistem informasi akuntansi karena
mencakup siklus-siklus pemprosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi
dan pengemangan system informasi.
Cara kerja SIA adalah semua sumber data baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan dikumpulkan menjadi satu dan
diubah ke dalam bentuk database. Setelah itu semua data yang telah berbentuk
database, diubah dengan menggunakan perangkat lunak menjadi sebuah Informasi
yang lebih bermanfaat bagi semua pemakai Informasi. Kemudian data yang telah
diubah menjadi Informasi disampaikan ke semua pemakai yang membutuhkan, seperti
manajemen dan pemakai intern maupun pemakai ekstern perusahaan.
Karakteristik SIA meliputi :SIA melakasanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relatif standar, menangani data terinci, berfokus histories, menyediakan informasi pemecahan masalah
Karakteristik SIA meliputi :SIA melakasanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relatif standar, menangani data terinci, berfokus histories, menyediakan informasi pemecahan masalah
Peranan sistem informasi akuntansi adalah
memperbaiki kualitas & mengurangi
biaya dalam menghasilkan barang/jasa, memperbaiki efisiensi, memperbaiki
pengambilan keputusan, menciptakan keunggulan kompetitif
Golongan SIA terbagi menjadi 2 yaitu golongan pemakai
intern dan pemakai ekstern.
Pengolahan data dalam SIA yaitu :Pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, penyiapan dokumen.
Pengolahan data dalam SIA yaitu :Pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, penyiapan dokumen.
3.2 SARAN
Sistem
informasi akuntansi manajemen
memberikan informasi yang bermanfaat. Maka
dari itu, perusahaan
harus mempertahankan informasi
yang diterima sehingga dapat menghasilkan keputusan yang dapat mengurangi
terjadinya konflik.
4.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi
https://ditaherdiyanti.wordpress.com/tag/mengapa-mempelajari-sia/
https://www.academia.edu/9751477/JURNAL_PENELITIAN_ANALISIS_SISTEM_INFORMASI_AKUNTANSI_PENJUALAN_DAN_PENERIMAAN_KAS_PADA_CV._SAKINAH_FARMINDO_MAKMUR_Oleh_FAJAR_DWI_SETYAWAN_NIM._0810230014_JURUSAN_AKUNTANSI
http://nony-wanma.blogspot.com/2014/09/peran-sia-dalam-rantai-nilai-value.html
http://grabag-grubug.blogspot.com/2010/10/sistem-informasi-akuntansi-sia-strategi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar